Salam hangat terdahsyat untuk seluruh pejuang masa
depan di seluruh penjuru negri ini..
Kali ini ngga tau kenapa kepikiran aja buat nulis di
blog ini.. kasian juga sih udah susah-susah dikembangbiakkan (eeh) tapi blog
ini tak kunjung merangkum beberapa tulisanku.
Well, kali ini aku mau buat catatan sedikit panjang
cenderung ringkas di sini..
Btw, salah satu alasanku simpan catatan di sini yaaa
biar 10 atau 20 tahun nanti aku bisa liat lagi tulisan gak sistematis ini..
paling tidak biar ada yg bisa dicontohi ke anak cucuku nanti,, ini lho
tulisannya mama waktu masih muda.. hahahaha
Okey, sebagai pembukaan aku mau kenalin diri dulu, aku
mahasiswa fk salah satu univ negri di Makassar, Sulawesi selatan.. Kebetulan
aku lulusan boarding school, tapi bukan pesantren. Kenapa aku ngenalin latar
belakang aku? Yaa Cuma sekedar mau kenalin aja.. masalah? :p
Berhubung disiplin ilmuku berada di jalur
kesehatan, maka tulisan ini pun tidak akan jauh jauh dari situ. Aku akan
berusaha semaksimal mungkin untuk menggunakan bahasa yang semoga kamu mengerti
dan semoga bisa diambil pelajaran dari apapun yang berhasil kau tangkap. Wah
bahasaku agak bertele2 ya? Sory, kepribadian agak melankolis memang sedikit
panjang dalam mendeskripsikan apa yang ada di pikirannya. Hiihihi
Sekarang, pernah gak kalian mikirin tubuh kamu dari
ujung rambut sampai ujung kaki? Kalo ga pernah, silahkan ambil cermin dan liat
dirimu dari atas sampai bawah.. hm, ini gimana ya cara nyampeinnya ..
Gak usah mikirin soal penampilannya, contoh singkat, coba liat tangan kamu, mau diayunin kesana
kemari juga bisa kan?? Tau gak itu kenapa bisa begitu? Sebagian pasti udah tau,
Ya. Itu karna adanya kordinasi antara otak kita, saraf kita sama otot kita yang kordinasinya sangat cepat. Secara logika, kalau salah satu terganggu,
maka koordinasinya tidak akan sempurna bukan?
Okeh, sekarang bayangin seandainya Tuhan melemahkan
salah satu dari ketiga itu (na’udzubillah),, kira2 kamu bisa ngegerakin tangan
kamu dengan bebas tidak? Bisa saja muncul rasa sakit atau bahkan tidak bisa
digerakkan sama sekali. Itu yang biasa terjadi pada orang yang stroke dan cidera pada sarafnya. Untuk kita yang
normal saat ini, mungkin tidak bisa membayangkan bagaimana beratnya hal itu
bagi mereka.. Makanya, selagi kita masih belum merasakan hambatan dalam
menggerakkan anggota tubuh kita, maka yang harus kita terus lakukan adalah
mensyukurinya. Kadang orang lupa dengan hal ini. Sekali-kali berbisiklah pada
Tuhan lewat doamu sebuah kalimat singkat ala Indonesia, “terima kasih Ya Tuhan
atas karuniaMu kepadaku”, dan bagi yang seiman dengan saya mungkin bisa
memperbanyak mengucapkan “Alhamdulillah”.
Mungkin kalian akan berpikir kalau saya adalah seorang
yang sangat agamis. Wah kalian mungkin sedikit keliru, pengetahuan Agama saya
masih standar saja, hanya saja setiap kali saya membuka buku, saya selalu kagum
dengan hasil karya Sang Maha Pencipta. Betapa kompleksnya mahluk ciptaanNya.
Tiap agama mungkin memiliki Tuhan yang berbeda. Tapi menurut saya, selagi kita
masih memiliki agama dan keyakinan, itu lebih baik daripada tidak percaya sama
skali terhadap Tuhan yang menciptakan ini. Itu mungkin bisa menengahi keragaman
dalam negri ini. Terlepas dari kepercayaan masing2 agama yang mungkin isinya
sangat berbeda2.
Kembali ke lep.. top !
Okeh, sekarang ambil contoh klasik, oksigen. Pernah ga
kamu sadar kalo oksigen itu sangat dibutuhkan oleh tubuh kita? Ya mungkin ga
sadar yaa.. Tapi itu kenyataan. Kita ga bisa ganti oksigen dengan nitrogen kan?
Sekarang kita menghirupnya dengan gratis. Tuhan ga pernah minta bayar buat
oksigen yang selalu kita hirup untuk keberlangsungan hidup kita. Tapi untuk
beberapa keadaan, oksigen bisa saja tidak gratis. Pemandangan orang yang tidak
menghirup oksigen gratis itu kebanyakan bisa ditemukan di rumah sakit. Untuk
beberapa keadaan kita bisa melihat ada yang terbaring lemah dengan selang
oksigen atau bahkan keliling-keliling rumah sakit dengan tabung oksigen kecil
mengikuti di sampingnya.
Biaya mungkin ga jadi masalah buat orang yang mampu.
Tapi masalah selanjutnya yang akan muncul, ribet kan kalo harus tiap saat
berdampingan dengan tabung oksigen yang subhanallah beratnya atau harus
bersahabat dengan selang oksigen dalam waktu lama.. jadi, kita harus
pandaipandai bersyukur, kita dianugrahi
sistem pernafasan yang sangat sempurna hadiah dari Tuhan YME..
Selanjutnya ada organ penting lain yang harus kita
renungkan. Otak dan jantung. Ini 2 organ sangat penting dalam keberlangsungan
hidup kita. Ibarat Negara, otak adalah presiden dari tubuh kita. Pusat perintah
dari apapun yang kita lakukan maupun pikirkan. Begitupun jantung yang tak
pernah lelah memompa bahkan saat kita sedang terlelap. Jantung mungkin semakin
cepat, atau bisa juga semakin lambat, tergantung perintah dari otak yang tanpa
kita sadari terjadi dengan sebab-sebabnya. Alam sadar kita tidak bisa langsung
menyuruh jantung untuk berdetak lebih cepat maupun lebih lambat, semua berlangsung
sesuai perintah bawah sadar dari otak kita yang tidak kita sadari.
Well, pernah mengalami keadaan dimana kita sakit dan
ada orang yg bilang ke kita “yang kuat yaa.. lawan sakitnya.. lawan!!”. Itu kalimat
yang sebenarnya ada evidence base atau dasarnya.. tubuh kita menghasilkan analgesic
endogen yang bisa mengurangi rasa nyeri maupun sakit yang kita rasakan. Itu bisa
dikeluarkan saat kita berusaha meyakinkan diri kita kalau kita bisa melawan
penyakit kita itu. Namun kalau kita sendiri pesimis tentu tubuh kita tidak bisa
menghasilkan zat obat dari dalam tubuh kita sendiri itu. Makanya kadang ada
orang yang bisa tidak merasakan sakit yang sebenarnya sedang melumpuhkan
aktivitas fisiknya.. Dimana pusat semua itu? Tentu saja di otak kita. Maha
Sempurna Zat yang menciptakan keajaiban ini.
Okey, berhubung waktu onlen-ku udah habis, mau tidak
mau, suka tidak suka, aku harus menyudahi tulisan ini. Malam semakin larut, saatnya
memberikan tubuh haknya untuk beristirahat.
Trima kasih telah membaca tulisan ini. Maaf kalo ada
salah-salah kata..
Jangan lupa terus syukuri apa yang dianugrahkan Tuhan
kepada kita. Tuhan memberikan apapun yang kita butuhkan sekalipun tidak kita
minta. Tak usah jauh-jauh, mulailah dari mengamati diri sendiri. Betapa sempurnanya
kita dibanding mahluk lain. Tentu saja yang menciptakan kita jauh lebih
sempurna dari kita, ciptaanNya..
Akhir kata, sampai jumpaa :p
No comments:
Post a Comment