maXIIc istaghfir el mizatta
dikutip dari blog seorang sahabat seperjuangan waktu SMA,, WARDATUL ADAWIAH
"Entah bagaimana lagi kulukiskan rindu ini, kawan..
saat helaian nafas, desiran darah seakan terus menyebut namamu..
seakan dalam dadaku sesak akan sosokmu yang mulai memudar...
dimana jejakmu sekarang? akankah langkahmu singgah di tempatku kini berpijak??
tuk menebus waktu yang tak lagi berpihak untuk kita bersua..
kutunggu hadirmu, meski hanya untuk berdiri di belakang bayangmu.."
MATATTA....
sebuah tempat yang asing untuk menginap, sebuah dunia yang teramat aneh untuk merehatkan hati, penuh dengan mereka yang mengejar mimpi,, namun segan untuk menunggu hari..
tidak ada cara yang tepat untuk mencintai mereka, juga tidak ada cara yang tepat untuk kemudian membenci mereka, apalagi harus meniadakan kehadiran mereka..
aku menyebut mereka 99 sayap.. angka yang ganjil, kisah yang ganjil, aneh, memuakkan,..melelahkan,.
begitulah kusebut nama mereka tiap malam, mereka yang tidak kucintai juga tidak mampu kubenci..
MATATTA..
aku tidak tahu bagaimana cara mereka mengetuk hati, bagaimana cara mereka menyayangi juga membenci. hingga sampai di suatu hari aku rasanya tak ingin kehilangan mereka.
sebuah kisah yang rasanya tak ingin kuakhiri.
MATATTA...
rasanya nama ini, tidak hanya sekadar nama, dalamnya terlalu banyak cerita yang rasanya tidak cukup waktu untuk mengenangnya, bahkanjika itu harus seumur hidup..
aku hanyalah pemain belakang di dalam nama ini, bersembunyi di balik punggung mereka yang berdiri di atas panggung. hingga saat waktu berpisah, aku bahkan sepertinya tidak berhak untuk merasakan kerinduan pada mereka.
MATATTA...
Saat pertama kali beranjak meninggalkanmu bersama penjara suci itu, rasanya aku belum sanggup merasa kehilangan, aku belum sanggup merasakan kehampaan dunia luar. bahkan sampai SEKARANG...
Meninggalkanmu berarti kembali ke dunia masa lalu, saat aku belum pernah mengenal namamu, saat kita belum pernah disatukan dalam sebuah skenario tuhan, meski hanya sebagai penonton..
Rasanya tidak adil! tidak adil karena kehadiranku didalam namamu hanya sebagai pemain belakang lalu harus menanggung rasa rindu yang sama, rasa kehilangan yang sama, bahkan mungkin lebih besar dari kalian yang menjadi pemeran utama..
Tudak ada yang tahu rasanya, meski rasa rindu ini seakan mampu meledakkan kepalaku, merobek dadaku. bahkan tidak ada satupun yang mampu membendungnya, apalagi mengobatinya.
Lalu dimana jejakmu sekarang??? apakah nama MATATTA itu tak akan lagi menjadi alasan untuk kembali bersua?
MATATTA.
aku ingin kembali memusnahkan rasa ini padamu, berharap aku tak lagi merasakan kerinduan yang seakan mampu meledakkanku... rasa cinta ini terlalu berlebihan, terlalu penuh, terlalu menyakitkan, namun rasanya tidak pernah cukup untuk mencintai kalian hanya sebatas ini.
MATATTA..
aku tak lagi ingin mengingatmu, tak ingin memikirkanmu. dan berharap rasa rindu ini berangsur menghilang...
tapi, sampai detik inipun, rasa ini tidak ingin pergi. aku mencitai kalian... aku mencintai kalian...
semoga rasa ini mampu membawaku kembali bertemu dengan kalian,..
bawa aku kembali... KUMOHON...
ke tempat itu saja.. tempat aku mampu bertemu dengan kalian..
No comments:
Post a Comment